salam


Jumat, 09 Mei 2014

Resep Makanan Sehat Baru: "Bakso Singkong"

Berikut adalah cara membuat makanan Bakso Singkong yaitu:
þ Bahan:
1.      Singkong 500 gram, haluskan
2.      Telur 1 butir
3.      Putih telur 2 butir
4.      Tepung kanji 2 sdm
5.      air untuk merebus bakso 1 liter
6.      seledri secukupnya
þ Bahan dan isi :
1.      Ayam cincang 200 gram
2.      kaldu bubuk instan secukupnya
þ Bumbu:
1.      bawang putih                          10 siung, goreng, haluskan
2.      bawang merah                         5 siung, goreng, haluskan
3.      Tumbar                                    secukupnya
4.      lada halus                                secukupnya
5.      kaldu sapi bubuk instan          secukupnya
6.      garam                                      secukupnya
7.      gula                                         secukupnya
þ Bahan untuk kuah bakso
Bahan yang diperlukan :
·       1 buah tulang sapi, ukuran sedang, potong 3 bagian
·       4 siung bawang putih, dimemarkan dulu
·       1 buah kaldu ayam dadu
·       1/2 sendok teh merica
·       1 sendok teh garam
·       1 liter Air untuk perebus
þ Cara membuat:
1.      Membuat bakso singkong
-          Haluskan singkong, kocok telur dan putih telur dan masukkan kedalam adonan singkong yang telah dihaluskan, masukan bumbu (tumbar, bawang putih, yang telah di haluskan) dan garam  ke dalam adonan, campurkan sampai merata.
-          setelah halus, masukan tepung kanji dan air es. giling kembali hingga rata.
-          Pipihkan adonan singkong, masukan ayam yang telah direbus, kemudian dicincang dan dibumbui dengan merica, bawang putih dan seledri. buat adonan menjadi bulatan.
-          Masukkan kedalam penggorengan yang berisi minyak yang telah dipanaskan. Goreng sampai berwarna kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
2.      Membuat kuah bakso
-          Pertama didihkan 1 liter air di atas api sedang.
-          Kemudian masukkan tulang sapi dan didihkan sebentar lalu kecilkan apinya
-          Lalu masukkan bawang putih, masaklah terus dengan api kecil sampai kuah mendidih selama 1 jam dan kuah menyusut 1/3 bagian
-          Selanjutnya masukkan kaldu ayam, merica dan garam. biarkan diatas api kecil sampai mendidih be berapa saat, matikan api.
-          Keluarkan sumsum dalam tulang sapi sampai bersih. biarkan mengambang dikuah.
-          Kaldu siap dipakai untuk kuah bakso. cicipi, jika kurang asin tambahkan.selesai

Selamat mencoba Resep terbaru khayalan sayaa :D

Sabtu, 03 Mei 2014

STANDAR V PALPASI ABDOMINAL


A.      Pengertian Standar
Menurut Clinical Practice Guideline (1990) Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal.
Menurut Donabedian (1980)
Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai diinginkan yang mampu dicapai,berkaitan dengan parameter yang telahditetapkan.
Menurut Rowland and Rowland (1983)
Standar adalah spesifikasi dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana pelayanan kesehatan agar pemakai jasa pelayanan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Secara luas, pengertian standar layanan kesehatan adalah suatu pernyataan tentang mutu yang diharapkan, yaitu akan menyangkut masukan, proses dan keluaran (outcome) sistem layanan kesehatan. Standar layanan kesehatan merupakan suatu alat organisasi untuk menjabarkan mutu layanan kesehatan ke dalam terminologi operasional sehingga semua orang yang terlibat dalam layanan kesehatan akan terikat dalam suatu sistem, baik pasien, penyedia layanan kesehatan, penunjang layanan kesehatan, ataupun manajemen organisasi layanan kesehatan, dan akan bertanggung gugat dalam menjalankan tugas dan perannya masing-masing.

B.       Syarat Standar
1.         Spesifik (specific)
2.         Dapat diukur (measurable)
3.         Tepat (appropriate)
4.         Dapat dipercaya (reliable)
5.         Tepat waktu (timely

C.       Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan meliputi 24 standar, yang dikelompokan menjadi 5 bagian besar yaitu:
1.         Standar Pelayanan Umum (2 standar)
2.         Standar Pelayanan Antenatal (6 standar)
3.         Standar Pelayanan Persalinan (4 standar)
4.         Standar Pelayanan Nifas (3 standar)
5.         Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri-neonatal (9 standar)

D.      Standar V Palpasi Abdominal
a.    Tujuan Standar
1.    Memperkirakan usia kehamilan
2.    pemantauan pertumbuhan janin
3.    penentuan letak, posisi dan bagian bawah janin
b.    Pernyataan Standar
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal dengan seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan. Bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah, masuknya kepala janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
c.    Hasil Standar
1.    Perkiraan usia kehamilan yang lebih baik
2.    Diagnosis dini kelainan letak, dan merujuknya sesuai dengan kebutuhan
3.    Diagnosis dari kehamilan ganda dan kelainan lain, serta merujuknya sesuai dengan kebutuhan
d.   Prasyarat
1.    Bidan telah dididik tentang prosedur palpasi abdominal yang benar
2.    Alat, misalnya meteran kain, stetoskop janin, tersedia dalam kondisi baik.
3.    Tersedia tempat pemeriksaan yang tertutup dan dapat diterima masyarakat.
4.    Menggunakan KMS Ibu Hamil/Buku KIA, Kartu Ibu untuk pencatatan
5.    Adanya sistem rujukan yang berlaku bagi ibu hamil yang memerlukan rujukan.
e.    Proses
1.         Melaksanakan palpasi abdominal pada setiap kunjungan antenatal.
2.         Tanyakan pada ibu hamil sebelum palpasi; apa yang dirasakannya, apakah janinnya bergerak, kapan haid terakhir, atau kapan pertama kali merasakan pergerakan janin.
3.         Sebelum palpasi abdominal, mintalah ibu hamil untuk mengosongkan kandung kencingnya.
4.         Baringkan ibu hamil terlentang dengan bagian atas tubuhnya disangga bantal. Jangan membaringkan ibu hamil terlentang dengan punggung datar, karena berat uterus dapat menekan pembuluh darah balik ke jantung sehingga akan mengakibatkan pingsan.
5.         Periksa abdomen: adakah parut (tanyakan penyebabnya), tanda-tanda kehamilan sebelumnya, tanda-tanda peregangan uterus yang berlebihan atau kehamilan ganda (perut terlalu besar, banyak bagian janin yang teraba, terabanya lebih dari satu kepala janin). Catat semua temuan dan rujuk tepat waktu ke rumah sakit jika ditemukan bekas bedah sesar, tanda berlebih/kurangnya cairan amnion, kehamilan ganda.
6.         Perkirakan usia kehamilan. Setelah minggu ke-24, cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan meteran kain.
7.         Ukur dengan meteran kain dari simfisis pubis ke fundus uteri; catat hasilnya dalam cm. Jika hasilnya berbeda dengan  perkiraan umur kehamilan (dalam minggu) atau tidak sesuai dengan gravidogram berarti terdapat pertumbuhan janin lambat/tidak ada, ibu perlu dirujuk.
8.         Lakukan palpasi dengan hati-hati untuk memeriksa letak janin. (seharusnya memanjang, jika tidak, dan usia kehamilan 36 minggu atau lebih, rujuk ke rumah sakit)
9.         Dengan menggunakan dua tangan, lakukan palpasi abdominal untuk menentukan bagian bawah janin. (Kepala teraba keras dan lebih besar dibandingkan bokong. Jika kepala berada di fundus uteri, biasanya melenting).
10.     pada trimester ketiga, jika bagian bawah janin bukan kepala, persalinan harus dilakukan di rumah sakit.
11.     Setelah umur kehamilan 37 minggu, terutama pada kehamilan pertama, periksa apakah telah terjadi penurunan kepala janin. (Kepala janin sudah melewati pintu atas panggul atau kepala janin teraba hanya dua jari di atas pintu atas panggul). Bila kepala tidak masuk ke panggul (CPD/DKP), persalinan harus di rumah sakit.
12.     Periksa letak punggung janin dan dengarkan denyut jantung janin. (Dengarkan denyut jantung janin, atau pergerakan janin sangat lemah, rujuklah ibu ke rumah sakit.
13.     Bicarakan hasil pemeriksaan dengan ibu hamil, suami/anggota keluarga yang mengantar.
14.     Catat semua temuan, pelajari dan jika ada kelainan rujuk tepat waktu ke pouskesmas atau rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan.
f.         Hal yang Perlu diingat Berkaitan dengan Standar V Palpasi Abdominal
Kelainan yang memerlukan pemeriksaan lanjutan, meliputi:
1.    Tinggi fundus uteri berbeda dengan usia kehamilan dalam minggu.
2.    Kelainan letak, letak bokong, letak lintang, letak yang berubah-ubah.
3.    Dugaan kehamilan ganda.
4.    Denyut jantung janin, kurang daro 100 kali/menit, atau lebih dari 160 kali/menit atau iramanya tidak teratur.
5.    Gerak janin lemah atau menurun (kurang dari 10 kali dalam 1 2 jam) pada bulan teakhir kehamilan.

6.    Cairan amnion berlebihan (dinding perut bulat dan mengkilat), atau kurang (bagian janin mudah terlihat dari luar).