salam


Selasa, 02 Oktober 2012

Sejarah Perkembangan Pendidikan Kebidanan Internasional


BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang

Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin utuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu .
Profesi kebidanan adalah salah satu profesi yang sudah diakui di Dunia Internasional sebagai profesi yang paling dekat dengan perempuan selama siklus kehidupannya. Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan bidan memiliki kewenangan untuk memberikan  kebidanan yaitu kesehatan reproduksi kepada perempuan, remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, bersalin, nifas, masa interval, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir , anak balita dan prasekolah. Selain itu bidan juga berwenang untuk memberikan  keluarga berencana dan kesehatan masyarakat.
Perkembangan pendidikan kebidanaan nasional dan internasional terjadi begitu cepat. Hal ini menunjukan bahwa perkembangan pendidikan merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dipahami oleh petugas kesehatan khususnya bidan yang bertugas sebagai bidan pendidik maupun bidan .
Salah satu faktor yang menyebabkan terus berkembangnya pendidikan kebidanan adalah masih tingginya mortalitas pada wanita hamil dan bersalin, khususnya di negara berkembang dan di negara miskin yaitu sekitar 25-50%.
Mengingat hal diatas, maka penting bagi bidan untuk mengetahui sejarah perkembangan  pendidikan kebidanan internasional karena bidan sebagai tenaga terdepan dan utama dalam  kesehatan ibu dan bayi diberbagai catatan  yang wajib mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi melalui pendidikan formal atau non formal.






1.2       Rumusan Masalah
 Bagaimana sejarah perkembangan pendidikan kebidanan di berbagai negara?

1.3       Metode Penulisan
 Penulisan makalah ini menggunakan dua metode. Pertama metode deskripsi dengan menentukan hal-hal yang hendak diamati dan kedua metode komparatif dengan membanding satu dengan yang lainnya.

1.4       Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan agar masyarakat dapat mempelajari dan memahami sejarah perkembangan pendidikan kebidanan yang terjadi dalam lingkup internasional.

1.5       Ruang Lingkup
Dalam penulisan makalah ini pembahasan difokuskan terhadap sejarah perkembangan pendidikan kebidanan di luar negeri diantaranya di negara Australia,Amerika,Selandia Baru,Kanada,Belanda,dan Inggris.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Sejarah Perkembangan Pendidikan Kebidanan Di Australia  

A.              Awal Mula Pendidikan Bidan di Australia

           Florence Nightingale adalah pelopor kebidanan dan keperawatan yang dimulai dengan tradisi dan latihan-latihan pada abad 19. Tahun 1824 kebidanan masih belum dikenal sebagai bagian dari pendidikan medis di Australia, kebidanan masih didominasi oleh profesi dokter.
          Pendidikan bidan pertama kali di Australia dimulai pada tahun 1862. Lulusan itu dibekali dengan pengetahuan teori dan praktek. Pendidikan diploma kebidanan dimulai tahun 1893. Dan sejak itu tahun 1899 hanya bidan sekaligus perawat yang telah terlatih yang boleh bekerja di rumah sakit.
         Sebagian besar wanita yang melahirkan tidak dirawat dengan selayaknya oleh masyarakat. Ketidakseimbangan seksual dan moral di Australia telah membuat prostitusi berkembang dengan cepat. Hal ini menyebabkan banyak wanita hamil diluar nikah dan jarang mereka dapat memperoleh pelayanan dari bidan atau dokter karena pengaruh sosial mereka atau pada komunitas yang terbatas, meskipun demikian di Australia bidan tidak bekerja sebagai perawat, mereka bekerja sebagaimana layaknya seorang bidan. Pendapat bahwa seseorang bidan harus reflek menjadi perawat dan program pendidikan serta prakteknya banyak dibuka di beberapa tempat dan umumnya disediakan oleh non bidan.
   
B.        Pendidikan Kebidanan di Australia

            Kebidanan di Australia telah mengalami perkembangan yang pesat sejak 10 tahun terakhir. Dasar pendidikan telah berubah dari tradisional hospital base programme menjadi tertiary course of studies yang menyesuaikan kebutuhan pelayanan dari masyarakat. Tidak semua institusi pendidikan kebidanan di Australia telah melaksanakan perubahan ini, beberapa masih menggunakan program yang berorientasi pada rumah sakit. Kurikulum pendidikan disusun oleh staf akademik. Pelaksanaan pendidikan bidan di Australia hampir sama dengan pelaksanaan pendidikan bidan di Indonesia. Belum ada persamaan persepsi mengenai pengimplementasian kurikulum pada masing-masing institusi, sehingga lulusan bidan mempunyai kompetensi klinik yang berbeda tengantung pada institusi pendidikannya.
             Pada tahun 1913 sebanyak 30% persalinan di tolong oleh bidan. Meskipun ada peningkatan jumlah dokter yang menangani persalinan antara tahun 1900-1940, tidak ada penurunan yang berarti pada angka kematian ibu dan bidanlah yang selalu disalahkan akan hal itu. Kenyataannya, wanita kelas menengah keatas yang ditangani oleh dokter dalam persalinan, justru mempunyai resiko infeksi yang lebih besar daripada wanita miskin yang ditangani oleh bidan.
   
C.         Masalah Profesional

Bidan sangat penting di pelayanan kesehatan sejak Perang Dunia II dan menempati jumlah yang besar di rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan. Peningkatan rumah sakit dan persatuan perawat dan peningkatan ahli kebidanan yang lebih menekankan pada teknologi menyebabkan mundurnya kebidanan. Tapi, situasi itu berakhir pada saat Amerika Utara menilai kepemimpinan perawat dan kepemimpinan bidan yang memutuskan bahwa bidan berhak mendapat penghargaan pertama dan penghargaan kedua diberikan kepada keperawatan. Penghargaan itu sangat penting untuk peningkatan profesi kebidanan. Beberapa negara mengkombinasi keperawatan dan kebidanan dalam seorang tenaga kesehatan, namun hanya sebagian kecil yang menerapkan sistem tersebut dan pelatihan klinik sekarang semakin baik menuju standar internasional.

D.         Pengembangan Profesi Bidan

Pemerintah melihat adanya peningkatan kebidanan dengan pemberian asuhan yang bermanfaat. Shearman Report (NSWI, 1989) telah menemukan cara awal untuk mengatur strategi perawatan yang berkesinambungan yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan pada wanita dan keluarga dengan lebih baik. “Perawatan efektif sangat dibutuhkan pada kelahiran” CNH dan MRC, 1996 menyimpulkan bahwa perawatan yang berkesinambungan akan menjadi tujuan perawatan kesehatan ibu. 




E.          Masalah Regional
Negara tetangga Australia yaitu Papua Nugini, Pulau Solomon memiliki angka kematian yang sangat tinggi. Rosaline , seorang pemenang piagam Maria Gibran pada ICM di Oslo yang berada di Universitas Tehnologi Sidney melihat sebuah video yang digunakan untuk melatih asisten bidan di desa dengan cara ibu berbaring setelah melahirkan kepala dan bahu , dan melahirkan plasenta dengan menarik tali pusat secara terkendali. Cara ini tidak jauh berbeda dari pendidikan bidan  di Australia. Mahasiswa kebidanan harus menjadi perawat dahulu sebelum mengikuti pendidikan bidan, sebab di Australia   kebidanan masih menjadi sub spesialis dalam keperawatan (maternal and child health). Didalamnya  dipelajari pendidikan tentang keluarga berencana , kesehatan wanita , perawatan ginokologi , perawatan anak , kesehatan anak dan keluarga serta kesehatan remaja. Adanya peraturan ini  semakin mempersempit peran dan ruang kerja bidan.
Literatur yang tersedia bagi mahasiswa kebidanan masih kurang. Kurikulum yang ada dirasakan hanya sesuai untuk mahasiswa pemula atau menengah saja, sehingga kadang-kadang mahasiswa yang telah terlatih dikebidanan diberikan porsi yang sama seperti pemula atau sebaliknya.
Beberapa tahun setelah Australia mengadakan pelatihan kebidanan , para pendidik membuka Universitas yang memiliki cara tersendiri untuk menghasilkan tenaga yang berkualitas. Pada waktu yang sama pemerintah mendukung bidan dengan meperluas peran mereka. Luasnya pengalaman dapat mengurangi resiko kematian pada persalinan. Satu hal lagi yang perlu diketahui bahwa persalinan didesa tersebut ibu berbaring didaun pisang yang bersih atau sprei.
Di negara barat terdapat peraturan dimana wanita melahirkan tidak boleh ditemani keluarganya , tetapi ada beberapa negara yang menganggap peraturan ini tidak efektif dan mengatakan bahwa ibu bersalin perlu ditemani oleh suami atau anggota keluarganya.






F.         Penerapan Penelitian dalam Praktik

Akhir dari masalah bidan di kawasan ini adalah penerapan penelitian kedalam praktik, misalnya pada video yang digunakan di Papua Nugini yang berisi anjuran kepada bidan untuk meninggalkan tradisi mereka dan memandang pada fakta-fakta yang ada. Keberadaan bidan di negara masih dipertanyakan karena adanya pengaruh medikalisasi. Perawat kebidanan tidak boleh menolong persalinan.
Pendidikan kebidanan di Australia setingkat Universitas, mahasiswanya berasal dari lulusan degree perawat dan 2 tahun bidan. Pada tahun 2000, di University Of Technology Of Sidney, telah terbentuk S2 .

G.         Pendidikan Master Kebidanan di Australia

Pendidikan bidan merupakan wadah dimana calon bidan ditempat yang nantinya akan diterjunkan ke masyarakat untuk pengabdian. Pendidikan langsung atau setelah menempuh pendidikan perawat merupakan pola pendidikan bidan yang awalnya diterapkan di seluruh dunia, karena memang awalnya profesi bidan masih menjadi satu dengan profesi keperawatan setelah bidan menemukan jati dirinya yang berbeda dengan keperawatan maka pola pendidikan khusus bidan pun dikembangkan di dunia. Di mulai dari tingkat pendidikan bidan yang setara dengan diploma sampai pasca sarjana.
Setiap negara sangat berharap bahwa dengan berkembangnya pendidikan bidan sampai jenjang master, maka profesionalisme dalam menjalankan praktik kebidanan juga meningkat. Hal ini tentu membuat menurunnya angka kematian ibu dan bayi serta meningkatnya status kesehatan masyarakat.
Australia adalah salah satu negara yang juga menyelenggarakan pendidikan kebidanan yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme bidan dalam memberikan asuhan kebidanan melalui pendidikan berjejang dan berkelanjutan sampai ke tingkat master. Pada umumnya pendidikan di Australia terpengaruh oleh model kolonialisme Inggris terhadap penerimaan bidan yang di rekrut dari perawat, walaupunpada perkembangan terakhir model ini perlahan mulai ditinggalkan dan mengarah pada pola pendidikan khusus bagi bidan.
Agar mendapatkan pengakuan dan registrasi dari pemerintah, seorang bidan harus telah menyelesaikan pendidikan yang diakui oleh pemerintah tempat bidan berada. Di negara Australia berlaku juga hal yang sama, bidan yang mendapatkan registrasi harus sudah mempunyai kualifikasi sebagai perawat umum sebelum menempuh pendidikan bidan , walaupun sudah ada beberapa bidan praktik yang terlatih sebelum program ini dicanangkan.
Selama 10 tahun terakhir, pendidikan bidan di beberapa Negara bagian Australia telah berpindah dari pendidikan di rumah sakit menjadi pendidikan di universitas. Ada yang berpindah secara keseluruhan, ada yang berpindah sebagian.
Program pendidikan yang ditawarkan di universitas berupa “Graduate Diploma” dan ada pula yang berupa “Master”. Program master biasanya ditempuh dengan kuliah jarak jauh atau e-learning program, sehingga peserta didik selain dapat bekerja juga dapat mengembangkan jenjang pendidikannya sampai pada master.
Calon peserta didik biasanya harus mempunyai pengalaman kerja minimal dua tahun sebelum menempuh pendidikan bidan. Sebagian besar program pendidikan di selesaikan dalam satu tahun dan ada yang dua tahun. Pendidikan bidan jenjang master telah banyak didirikan oleh universitas-universitas di Negara bagian di Australia.

2.2              Sejarah Perkembangan Pendidikan Kebidanan Di Amerika
            Di Amerika, para bidan berperan seperti dokter,berpengalaman tanpa pendidikan yang spesifik standart – standart atau peraturan sampai pada awal abad ke-20. Kebidanan sementara ini dianggap menjadi tidak diketahui dalam sebagian besar yuridis.Dengan istilah “nenek tua” kebidanan akhirnya padam,profesi bidan hampir mati.
            Sekitar tahun 1700 para ahli sejarah memprediksikan bahwa angka kematian Ibu di AS sebanyak 95%.Salah satu alasan kenapa dokter banyak terlibat dalam persalinan adalah untuk menghilangkan praktek sihir yang masih ada pada saat itu. Walaupun statistik terperinci tidak menunjukkan bahwa pasien-pasien bidan mungkin tidak sebanyak dari pasien dokter untuk kematian demam nifas atau infeksi puerperal,sebagian besar penting karena kesakitan maternal dan kematian saat itu. Tahun 1765 pendidikan formal untuk bidan mulai dibuka pada akhir abad ke-18.Banyak kalangan medis yang berpendapat bahwa secara emosi dan intelektual wanita tidak dapat belajar dan menerapkan metode obstetrik. Pendapat ini digunakan untuk menjatuhkan profesi bidan,sehingga bidan tidak mempunyai pendukung,yang tidak terorganisir dan tidak dianggap profesional.
            Pada pertengahan abad antara tahun 1770 dan 1820 para wanita golongan atas di kota-kota Amerika mulai meminta bantuan “para bidan pria” atau para dokter. Bidan hanya menangani persalinan wanita yang tidak mampu menolong dokter. Tahun 1915 dokter Joseph De Lee mengatakan bahwa kelahiran bayi adalah proses patologis dan bidan tidak mempunyai peran didalamnya,dan diberlakukannya protap (prosedur tetap) persalinan di AS yaitu: memberikan sedatif pada awal impartu, membiarkan servik berdilatasi, memberikan ether pada kala 2,melakukan episitomi, melahirkan bayi dengan vorcep ekstraksi, memberikan uteronika serta menjahit episiotomi. Akibat protap tersebut kematian ibu mencapai angka 600-700 kematian per seratus ribu kelahiran hidup pada tahun 1900-1930, dan sebanyak 30 – 50% wanita melahirkan dirumah sakit. Dokter Grantly dieke meluncurkan buku tentang persalinan alamiah.  Hal ini membuat spesialis obstetrik, berusaha meningkatkan peran tenaga diluar medis, masuk bidan.
            Tahun 1955 American college  of Nurse – Midwifes (ACNM) dibuka. Pada tahun 1971 seorang bidan di tennesse mulai menolong persalinan secara mandiri di institusi kesehatan. Pada tahun 1979 badan pengawasan obat Amerika mengatakan bahwa, Ibu bersalin yang menerima anastesi dalam dosis tinggi telah melahirkan anak-anak yang mengalami kemunduran perkembangan psikomotor, Pernyataan ini membuat orang tertarik pada proses persalinan alamiah, Persalinan dirumah (homebirth) dan memacu peran bidan pada era 1980an ACNM membuat pedoman alternatif lain dalam homebirth.
            Pendidikan kebidanan biasanya berbentuk praktik lapangan, sampai saat ini mereka bisa menangani persalinan dengan pengalaman sebagai bidan. Saat ini AS merupakan negara yang menyediakan perawatan maternitas termahal di dunia, tetapi sekaligus merupakan negara industri yang paling buruk dalam hasil perawatan natal dinegara-negara lainnya.
2.3              Perkembangan Pendidikan di Kanada dan di Selandia Baru
Kanada dan selandia baru menerapkan program direct antry (pendidikan kebidanan selama 3 tahun tanpa melalui program pendidikan keperawatan), sebelumnya di selandia baru ada perawat kebidanan dimana perawat dapat menambah pendidikannya untuk menjadi seorang bidan, Sedangkan di kanada tidak ada. Bagaimanapun dikedua negara tersebut yakin bahwa, untuk mempersiapkan bidan yang otonom dan dapat memberi dukungan kepada wanita untuk dapat menentukan sendiri persalinannya. Penting untuk mendidik wanita yang sebelunnya belum pernah berkecimpung dalam sistem kesehatan menempuh program kebidanan, tetapi program direct entry lebih diutamakan. Perawat yang ingin menjadi bidan sepenuhnya harus melewati program pendidikan kebidanan terlebih dahulu walaupun mereka harus memenuhi beberapa aspek program.
Kedua negara tersebut menggunakan dua model pendidikan yaitu pembelajaran teori dan magang. Pembelajaran teori dikelas difokuskan pada teori dasar yang akan melahirkan bidan-bidan yang dapat mengartikulasikan filosofinya sendiri dalam praktek, memanfaatkan penelitian dalam praktik, memanfaatkan penelitian dalam praktik mereka dan berfikir kritis tentang praktik. Dilengkapi dengan belajar magang dimana mnahasiswa bekerja dengan bimbingan dan pengawasan bidan yang berpraktik dalam waktu yang cukup lama. Tidak seperti model magang tradisional dimana mahasiswa bekerja dengan lebih dari seorang bidan dengan berbagai macam model praktik.
Disisi lain dapat kita lihat bahwa model pendidikan kebidanan dinegara tersebut sering terkait satu sam lain sebagai bagian dari pelayanan meternitas. Setiap bagian dari lingkaran tersebut mewakili bermacam-macam partnership ini menjaga agar progam pendidikan tetap pada tujuan utama yaitu mencetak bidan-bidan yang dapat bekerja secara mandiri sebagai pemberi asuhan meternitas primer.
2.4              Perkembangan Pendidikan di Belanda
Pendidikan Kebidanan di Belanda terpisah dari pendidikan keperawatan dan berkembang menjadi profesi yang berbeda. Di Belanda ada 3 institusi kebidanan dan menerima 66 mahasiswa setiap tahunnya. Hampir 800 calon mahasiswa (95 % perempuan , 4% pria) yang mengikuti tes syarat masuk mengikuti pendidikan usia minimum 19 tahun, telah menamatkan Secondary Education atau yang sederajat jurusan kimia dan biologi. Mahasiswa kebidanan tidak menerima gaji dan tidak membayar biaya pendidikan. Mahasiswa akan merujuk ketrampilan kebidanan yang telah dipelajari dan bila ada masalah, mahasiswa baru akan berkonsultasi dengan ahli kebidanan. Mahasiswa diwajibkan mempunyai pengalaman minimal 40 persalinan selama pendidikan.


2.5              Perkembangan Pendidikan di Inggris
Buku tentang praktik kebidanan diterbitkan pada tahun 1902 di Inggris dan dirancang untuk melindungi masyarakat dari praktisi yang tidak mempunyai kualifikasi. Pada saat itu sebagian besar penolong persalinan buta huruf bekerja sendiri, menerima bayaran untuk pelayanan yang mereka berikan pada wanita walaupun promosi praktik bidan meningkat dari 30% pada tahun 1905 menjadi 74% pada tahun 1915, banyak wanita masih menyukai paraji karena lebih murah, mengikuti tradisi local dan memberikan dukungan domestik.

























BAB III
PENUTUP


3.1          Kesimpulan
               Dari uraian diatas , maka dapat diambil kesimpulan bahwa sejarah perkembangan di Internasional khususnya pada pendidikan kebidanan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan pendidikan di Internasional bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme bidan dalam memberikan asuhan kebidanan melalui pendidikan berjenjang dan berkelanjutan sampai ketingkat master.   
    Upaya pengembangan kemampuan bidan dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan klinik melalui metode pembelajaran teori dan praktek klinik serta tugas mandiri yang dipadukan dengan penelitian dapat ikut serta dalam pengembangan pendidikan bagi bidan yang belum melanjutkan pendidikan serta membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan yang berkaitan dngan pelayanan kesehatan maternal dan nonatal.

3.2          Saran
               Karena mengingat perkembangan pendidikan kebidanan saat ini, kami menyarankan agar setiap orang lebih memahami sejarah perkembangan kebidanan tidak hanya di Australia, Amerika, Selandia Baru, Kanada , Belanda dan Inggris saja melainkan di negara lainnya juga. Dengan itu, kita akan dapat membandingkan dan dapat mengetahui hal positif dan negatif dari perbedaan tersebut.










DAFTAR PUSTAKA

Estiwidani, Dwana.2008.Konsep Kebidanan, Fitramahaya , Yogyakarta.
Mustika Sofyan.2008.50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia, PP IBI , Jakarta.